KUALA LUMPUR (REUTERS) – Malaysia sedang dalam pembicaraan untuk membeli 6,4 juta dosis vaksin Covid-19 Sputnik V Rusia dan ingin meningkatkan pembeliannya dari produsen obat AS Pfizer-BioNTech, karena negara itu ingin meningkatkan persenjataannya melawan pandemi.
Negara Asia Tenggara itu menghabiskan sekitar US $ 500 juta (S $ 668 juta) untuk membeli vaksin yang cukup untuk menginokulasi 26,5 juta orang, atau 82,8 persen dari rakyatnya.
Mereka telah mengamankan 12,8 juta dosis dari Pfizer berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani bulan lalu, dan awal pekan ini setuju untuk membeli 6,4 juta dosis dari AstraZeneca.
Malaysia juga mengharapkan untuk mendapatkan lebih banyak dari produsen Cina dan Rusia, serta dari partisipasinya dalam fasilitas Covax global, yang didukung oleh Organisasi Kesehatan Dunia.
Pemerintah telah meningkatkan target pasokan vaksinnya untuk memperhitungkan risiko bahwa beberapa vaksin mungkin tidak disetujui oleh regulator atau jika produsen gagal memberikannya, Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi Khairy Jamaluddin mengatakan kepada wartawan. “Kami ingin memiliki sedikit lebih banyak penyangga,” katanya.
Selain pembicaraan dengan Gamaleya Institute Rusia, pengembang Vaksin Sputnik V, Malaysia juga sedang berdiskusi dengan produsen China Sinovac Biotech Ltd dan CanSino Biologics untuk membeli vaksin mereka.
Kesepakatan dengan produsen China dan Rusia akan mencakup kerja sama dengan perusahaan Malaysia untuk melakukan pekerjaan fill-and-finish, kata Khairy.
Pemerintah Malaysia juga sedang bernegosiasi dengan Pfizer mengenai opsi untuk meningkatkan pembelian vaksin untuk mencakup 20 persen populasinya, tambah Khairy.
Pengiriman pertama 12,8 juta dosis vaksin Pfizer diperkirakan akan tiba pada Februari.
Leave a Reply