KUALA LUMPUR (THE STAR / ASIA NEWS NETWORK) – Perikatan Nasional (PN) Malaysia telah setuju untuk membentuk dewan kepresidenan yang terdiri dari para pemimpin partai di bawah pemerintahan koalisi, kata sekretaris jenderalnya Hamzah Zainudin.
“Dewan tertinggi Perikatan Nasional mengadakan pertemuan pada 1 Desember dan membahas persiapan bagi partai-partai untuk menghadapi pemilihan umum yang akan datang.
“Dewan menyetujui proposal untuk dewan presiden yang akan terdiri dari semua pemimpin partai di bawah pemerintahan Perikatan Nasional sebagai platform untuk membahas kebijakan pemerintah dan memperkuat hubungan antara para pihak,” katanya dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (2 Desember).
Terlepas dari ini, Datuk Seri Hamzah mengatakan bahwa PN telah memutuskan untuk segera melaksanakan program andalannya secara nasional untuk membantu rakyat.
Pertemuan PN dipimpin oleh Perdana Menteri Muhyiddin Yassin, yang juga presiden Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu).
Pemimpin lain yang menghadiri pertemuan itu adalah presiden Parti Islam SeMalaysia (PAS) Abdul Hadi Awang, presiden Parti Solidariti Tanah Airku (STAR) Jeffrey Kitingan, presiden Partai Progresif Sabah (SAPP) Yong Teck Lee, wakil presiden Bersatu Ahmad Faizal Azumu dan anggota dewan tertinggi lainnya.
PN telah memerintah Malaysia sejak Maret dengan mayoritas tipis di Majelis Rendah Parlemen.
Ia berkuasa apabila kira-kira 40 ahli parlimen membelot dari kerajaan Pakatan Harapan (PH), menyebabkannya runtuh dan memaksa pengunduran diri perdana menteri Tun Dr Mahathir Mohamad.
Tan Sri Muhyiddin muncul sebagai perdana menteri kedelapan Malaysia, membawa serta sebagian besar anggota parlemen dari partai Bersatu.
Dia menerima dukungan dari 11 anggota parlemen yang meninggalkan Parti Keadilan Rakyat (PKR) yang dipimpin oleh wakil presiden Azmin Ali, UMNO, Parti Islam SeMalaysia (PAS), koalisi GPS dan beberapa partai kecil lainnya.
Leave a Reply