KUALA LUMPUR (THE STAR/ASIA NEWS NETWORK) – Dua pencuri yang masuk ke dua rumah di Kuala Lumpur pada Minggu (29 November) tanpa mengenakan masker wajah dengan mudah diidentifikasi oleh korban mereka kemudian.
Polisi bersiaga setelah dua pencuri membunuh salah satu korban mereka setelah membobol sebuah bungalow di Bangsar kelas atas pada dini hari Minggu.
Korban pembunuhan adalah Dr Wan Hassan Wan Embong, 73, mantan peneliti pertanian, yang disayat dengan parang ketika dia mencoba melakukan perlawanan.
Istrinya, Madam Sarifah Yusof, 70, memiliki luka sayatan di tangan kanannya.
Kedua pria itu telah mendobrak jendela dapur bungalow dua lantai di Bukit Bandaraya.
Beberapa jam kemudian, sekitar pukul 5.15 pagi, para pencuri masuk ke rumah kedua, kali ini di perumahan Titiwangsa dekat dengan pusat kota KL.
“Para perampok diyakini masuk melalui jendela yang dibuka paksa. Kerugian diperkirakan sekitar RM38.000 (S $ 12.500),” kata kepala polisi Kuala Lumpur Commssioner Saiful Azly Kamaruddin kepada wartawan.
Mereka mengikat korban mereka sebelum masuk ke rumah.
Selama perampokan kedua, salah satu tersangka membuang dompet milik Dr Wan Hassan.
Dompet itu berisi kartu identitasnya, dan memudahkan polisi untuk menghubungkan dua kasus ketika mereka menanggapi insiden pembobolan rumah lainnya.
Polisi menangkap para tersangka setelah Madam Sarifah dan para korban dalam perampokan kedua mengidentifikasi para penjahat melalui foto-foto polisi.
Datuk Saiful mengatakan kedua pria itu diyakini bertanggung jawab atas kedua perampokan tersebut, sementara delapan tersangka lainnya yang ditangkap memiliki hubungan dengan kasus tersebut. Polisi tidak mengatakan apakah para tersangka adalah warga Malaysia atau warga negara asing.
Dia mengatakan polisi masih memburu satu tersangka lagi dan senjata pembunuh.
Ke-10 tersangka, berusia antara 20 dan 29 tahun, ditahan untuk diinterogasi selama tujuh hari.