Penduduk Singapura bersedia menghabiskan lebih banyak untuk staycation dan pergi untuk mereka lebih sering, menurut survei yang dilakukan oleh Singapore Management University (SMU) Institute of Service Excellence.
Enam puluh tiga persen dari 450 peserta yang disurvei mengatakan mereka akan mempertahankan atau meningkatkan frekuensi staycation sementara 71 persen mengatakan mereka akan menghabiskan jumlah yang sama atau lebih.
Ini terjadi terlepas dari kekhawatiran beberapa dari mereka tentang biaya serta bagaimana beberapa hotel digunakan sebagai fasilitas karantina virus corona.
Temuan ini dirilis pada hari Rabu (2 Desember) bersama dengan hasil Indeks Kepuasan Pelanggan Q3 Singapura untuk sektor makanan dan minuman (F&B) serta pariwisata.
Untuk indeks tersebut, para peneliti mensurvei 2.500 penduduk lokal antara Juli dan September tahun ini.
Mereka juga menemukan bahwa lebih dari tiga dari lima pelanggan restoran memesan lebih banyak takeout atau pengiriman makanan karena situasi Covid-19.
Kepala penelitian dan konsultasi di Institute of Service Excellence, Mr Chen Yongchang mengatakan ini menjadi pertanda baik bagi mereka yang memperluas model operasi mereka untuk memasukkan takeout dan pengiriman.
“Ini sangat penting bagi operator yang secara tradisional menargetkan keramaian kantor dan turis, di mana permintaan telah berkurang secara signifikan,” tambahnya.
Pelanggan tidak hanya memesan pengiriman makanan berbondong-bondong, tetapi mereka juga lebih setia ke restoran ketika mereka melakukannya.
Mereka yang memesan pengiriman makanan atau takeaway juga lebih cenderung menggurui pendirian lagi dan lebih toleran terhadap perubahan harga, menurut laporan terbaru.
Pelanggan restoran yang memilih pengiriman makanan mencetak 73,8 poin untuk loyalitas mereka sementara mereka yang memesan takeaway mencetak 73,1 poin.
Leave a Reply